Perusahaan Pelayaran yang Meraup Untung dari Booming Tambang Nikel di Indonesia

Produksi nikel Indonesia melonjak, mendorong pertumbuhan bisnis transportasi komoditas.

Produksi nikel Indonesia terus bertumbuh secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2018 lalu produksi kita baru berada di angka 606 juta ton. Di 2022 produksi bijih nikel Indonesia sudah berada di angka 1.6 juta ton.

Booming tambang di nikel di Indonesia membawa berkah tersendiri bagi bisnis angkutan komoditi perkapalan. Apalagi setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan hilirisasi yang melarang ekspor bahan mentah nikel. Efek dari aturan ini adalah munculnya rute baru untuk melayani transportasi domestik komoditas nikel.

Berikut adalah catatan beberapa Perusahaan pelayaran publik yang secara langsung mendapatkan manfaat dari peningkatan permintaan untuk transportasi produksi nikel di Indonesia.

Hasil usaha patungan antara PT Trans Power Marine Tbk (IDX: TPMA) dengan perusahaan milik Tsingshan, salah satu pemain nikel terbesar di Indonesia

Bisnis layanan transportasi terkait komoditas nikel dijalankan oleh TPMA melalui anak perusahaannya, PT Trans Logistik Perkasa.

Awalnya didirikan pada tahun 2014, Trans Logistik Perkasa bergerak dalam bisnis jasa transportasi batu bara. Seiring waktu pada akhir 2021 TPMA menjual 70% kepemilikannya di Trans Logistik Perkasa kepada PT Pacifik Pelayaran Indonesia dan T&J Industrial Holding Limited. Setelah aksi korporasi ini arah bisnis Perusahaan diubah menjadi perusahaan transportasi komoditas nikel.

T&J Industrial Holding adalah bagian dari Tsingshan, salah satu pemain nikel terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2023 PT Trans Logistik Perkasa menyumbang laba bersih sebesar USD 1.176.287 kepada TPMA. Dibandingkan dengan total laba TPMA sebelum pajak sebesar USD 20.494.761, kontribusi laba bersih dari Trans Logistik Perkasa, sebesar 5,74% dari total laba sebelum pajak.

Di tahun tersebut PT Trans Logistik Perkasa memiliki armada sebanyak 97 unit yang berfokus pada pengangkutan bijih nikel. Dengan adanya usaha patungan antara TPMA dan T&J Industrial Holding PT Trans Logistik Perkasa memiliki kepastian yang lebih besar dalam kontrak transportasi komoditas nikel.

PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (IDX: NELY): Pendapatan dari Transportasi Komoditas Nikel Meningkat 274,07%

PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) merupakan salah satu mitra jasa transportasi PT Teknik Alum Service, perusahaan yang bergerak di bisnis komoditas nikel.

PT Teknik Alum Service (TAS) didirikan pada tahun 2009 dan diakuisisi oleh PT Anugrah Tambang Sejahtera, anak usaha Silkroad Nickel Ltd. TAS memegang izin tambang nikel di Sulawesi Tengah dengan luas konsesi hingga 1.301 hektar. Selain itu, TAS memiliki perjanjian kerjasama sebagai operator tambang dengan Sinohydro Corporation Ltd dan PT Sepco II Indo. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2019, salah satu tanggung jawab TAS adalah memastikan berjalannya transportasi bijih nikel dengan tingkat produksi minimal 1,2 juta ton bijih nikel per tahun.

Pada 2022, pendapatan NELY dari PT Teknik Alum Service sebesar IDR 27 miliar. Di 2023, angka ini meningkat 274,07% menjadi IDR 101 miliar.

Dibandingkan dengan total pendapatan NELY pada tahun 2023 sebesar IDR 522 miliar, kontribusi dari transportasi nikel cukup signifikan, yaitu sebesar 19,35%.

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (IDX: MBSS): Pertumbuhan Pendapatan Signifikan dari Transportasi Komoditas Nikel

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (IDX: MBSS) mulai masuk ke bisnis transportasi komoditas nikel pada tahun 2022. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur MBSS, Maria Anggar Kusumawati, yang menyatakan bahwa perusahaan sedang menjajaki transportasi kargo nikel sebagai bagian dari upaya memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.

Menurut laporan keuangan per 31 Maret 2023, MBSS menyatakan bahwa bisnis transportasi komoditas nikel menyumbang 20% terhadap total pendapatan perusahaan. Sisanya, 80%, masih berasal dari jasa transportasi batu bara.

Dalam laporan keuangan Q4 2023, MBSS tidak secara eksplisit menyatakan pendapatan dari transportasi nikel, baik dalam segmentasi pendapatan maupun daftar pelanggan yang menyumbang lebih dari 10% pendapatan bersih. Namun, dengan asumsi kontribusi pendapatan 20% yang dilaporkan pada Q1 2023 tetap konsisten sepanjang tahun 2023, total pendapatan dari transportasi komoditas nikel sepanjang tahun tersebut adalah USD 12,6 juta, dari total pendapatan sebesar USD 63 juta.

Untuk memastikan keberlanjutan kontrak jasa transportasi batu bara dan nikel, MBSS mengadopsi strategi untuk berinteraksi langsung dengan produsen batu bara dan nikel tingkat 1.

PT IMC Pelita Logistik Tbk (IDX: PSSI): Fokus pada Jasa Transportasi Batu Bara, dengan Transportasi Nikel Mencapai 5-8% dari Total Layanan

Meskipun banyak perusahaan pelayaran berupaya meningkatkan transportasi nikel sebagai bagian dari diversifikasi bisnis, PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) tetap berkomitmen pada bisnis inti transportasi batu bara, meskipun ada peningkatan permintaan untuk layanan transportasi nikel.

Direktur PSSI, Harry Tjhen, menyatakan bahwa proporsi transportasi nikel terhadap total layanan transportasi perusahaan hanya sebesar 5-8% pada tahun 2023.

Total pendapatan PSSI pada tahun 2023 sebesar USD 102 juta. Jika 5% dari jumlah ini berasal dari jasa transportasi nikel, maka kontribusi dari transportasi nikel kepada PSSI pada tahun 2023 adalah USD 5,1 juta.

Harry Tjhen lebih lanjut menjelaskan bahwa perusahaan lebih memilih untuk fokus pada transportasi batu bara dibandingkan nikel karena risiko operasional yang tinggi dalam transportasi nikel. Selain pasar nikel yang sangat fluktuatif, proses bongkar muat kargo nikel membutuhkan penanganan yang lebih kompleks dibandingkan dengan transportasi batu bara. Transportasi nikel masih dilakukan secara konvensional, dengan alat berat memasuki tongkang, dan saturasi air menjadi faktor signifikan.


Posted

in

by